Inilah Sepeda Motor
Berbahan Bakar Air Buatan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)
Team Auto Physics (TOP)
USU berfoto di depan sepeda motor berbahan bakar air yang segera dipatenkan
oleh Pertamina, Rabu (19/11).
Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara (USU), sukses memodifikasi sepeda motor sehingga bisa memakai
bahan bakar air.
Sepeda motor tersebut, merupakan
hasil kreasi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA).
"Ini menjawab tuntutan
masyarakat, khususnya karena harga BBM naik," ujar Dr Tulus Ikhsan Nst,
dosen pembimbing, Rabu (19/11/2014).
Ia menuturkan, sepeda motor standar bisa
dimodifikasi sehingga berbahan bakar bioetanol plus air.
Sebanyak 500 mililiter air tampak
diletakkan tepat di jok belakang, berdampingan dengan bioetanol di dalam sebuah tempat transparan. Hebatnya, air tersebutlah yang
digunakan untuk menjadi bahan bakar menembus 300 kilometer perjalanan.
Perahu Berbahan Bakar Air
Beberapa waktu lalu, Tim peneliti
yang tergabung dalamPerhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI) Wilayah
Provinsi Banten berhasil menciptakan mesin perahu berbahan bakar air
yang bisa mengurangi ongkos melaut para nelayan. "Mesin tersebut dapat
mengurangi pemakaian bensin para nelayan hingga mencapai delapan
puluh persen," kata Ketua Umum PATI Wilayah Provinsi Banten, Lili
Romli, di kantornya di Graha Telkom Serpong, Rabu (28/3/2012). Ia mengatakan, mesin tersebut
dinamai Eco Power Buster (EPB) yang dibuat oleh peneliti muda, Ajat Sudrajat
dari Universitas Nasional. Bila biasanya para nelayan
mengeluarkan uang sebesar Rp 600 ribu per hari untuk kebutuhan membeli bahan
bakar minyak, maka dengan mesin EPB pengeluaran bisa ditekan. Proses menghidupkan mesin tetap
memerlukan bahan bakar minyak.
Namun dalam proses bekerjanya,
mesin berkapasitas bahan bakar 2 liter itu bisa dihidupkan hanya dengan air. Mesin itu, menurut Lili, berharga
sekitar Rp 1,8 juta. PATI sudah berkoordinasi dengan Bappeda
Propinsi Banten untuk mengembangkan mesin tersebut. Kemampuan mesin hemat energi ini
sudah melewati pengujian oleh BP Migas Kementerian ESDM dan uji laboratorium
IPB. "Kita masih menunggu respon
dari Bappeda Provinsi Banten terkait pengadaan mesin tersebut untuk
para nelayan," katanya. Lili juga menambahkan bahwa
pihaknya siap untuk mengadakan 100 mesin tahap pertama bila pemerintah ingin
mendukungnya. "Para nelayan di Jawa Timur
sangat antusias dengan adanya mesin ini. Kami harapkan
Pemprov Banten pun ikut mengembangkannya," pungkasnya.
Demikian info yang penulis terima..terima kasih
No comments:
Post a Comment